JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Kementerian Perdagangan RI optimistis mampu mendongkrak perekonomian nasional di percaturan bisnis kawasan Asean. Bahkan diklaim Indonesia siap menuju integrasi Asean tahun 2015.
“Kita optimis mampu meningkatkan ekspor kita ke pasar Asean. Dan bahkan kita juga siap menuju integrasi pasar Asean, dan paling lambat 1 Desember tahun 2015. Di mana pasarnya sangat potensial, dengan penduduk Asean 630 juta jiwa,” ujar Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional (KPI) Kemnterian Perdagangan, Gusmardi Bustami dalam Forum Komunikasi Bako Humas bertajuk “Menuju Asean Ekonomi Communityâ€, di Jakarta, Selasa (29/3/2011).
Salah satu pola pengamanan perdagangan dan industri dalam negeri di kancah ACFTA dan intergrasi pasar Asean, menurut Gusmardi, yakni dilakukan penguatan pasar dalam negeri. Misalnya bertindak tegas apabila masuk produk impor yang tidak sesuai standar, serta melakukan saveguard bila memang ditemukan melimpahnya produk impor secara tiba- tiba.
“Yang tidak standar kita amankan. Lalu kalau ada produk impor tiba- tiba melonjak, kita periksa apakah itu dumping. Kalau ya, kita kenakan save guard dan bea masuk anti dumping (BMAD). Untuk daya saing, 70% impor kita untuk bahan baku. Kita olah di sini baru diekspor supaya mendapatkan nilai tambah,” paparnya.
Gusmardi juga menambahkan bahwa dalam menuju intergrasi pasar Asean 2015, pemerintah Indonesia telah meratifikasi 83% mayor (peraturan perdagangan internasional) yang ada. Sisanya yang 17% masih belum diratifikasi karena sesuatu hal. (olo)