SURABAYA, CITRAINDONESIA.COM- Masih dalam suasana Hari Raya Idul Adha 1431 Hijriah. Momentum intropeksi diri menyusul kian kompleks berbagai masalah dihadapi rakyat.
Jadi, kurban tahun ini, menurut LSM Gerbang (Gerakan Rakyat Berkembang), tidak hanya diterjemahkan mendekatkan diri atau mensyukuri nikmat Allah SWT. Tetapi ada hikmah dari nilai-nilai kemanusiaan, bertepatan bencana beruntun melanda negeri ini.
“Dalam konteks sekarang, dengan bertawakal kepada Allah SWT semestinya kita bisa meningkatan kepedulian terhadap sesama. Ibadah kurban bisa dilanjutkan dengan program bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah bencana alam,†papar Ketua Umum LSM Gerbang, Ki Kusumo kepada Citra Indonesia.com, Kamis (18/11/2010) di Surabaya.
Ki Kusumo menambahkan bahwa orientasi ibadah Idul Adha, seyogyanya tak sekadar rutinitas keagamaan saja. Lebih dari itu, momentum tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendorong masyarakat agar mau mengaktualisasikan kesalehan individual menjadi kesalehan sosial.
Apalagi, dalam ibadah haji itu juga terkandung usaha manuasia itu sendiri untuk kembali kepada fitrah yang kekal. “Bahwa, kita merupakan makhluk yang lemah, penuh khilaf dan dosa, dan pasti mengharapkan ampunan-Nya di akhirat kelak,†imbuh Ki Kusumo.
Untuk tahun ini, LSM Gerbang ikut berbagi dan melakukan ibadah kurban berupa 1 ekor sapi Australia seberat 2 ton dan dua ekor kambing. Selanjutnya daging sapi yang telah dipotong, dibagikan kepada warga masyarakat, khususnya mereka yang berhak menerimanya.
Sapi kurban LSM Gerbang, kali ini pun, beratnya ternyata melebihi sapi kurban yang pernah tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI).
Ketika itu dipertanyakan, sambil tersenyum Ki Kusumo berujar,†Sapi ini sengaja saya pesan cukup lama dengan ukuran yang sebesar-besarnya, agar masyarakat lebih banyak yang bisa kebagianâ€. (day)