Jakarta (Citra Indonesia): Â Presiden SBY mengatakan salah satu penghambat pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan adalah disebabkan tidak klopnya peraturan pemerintah pusat dan daerah.
“Yang menjadi penghambat adalah sering tidak klopnya peraturan pemerintah pusat dan daerah,” ujar SBY Â usai membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2011 di Gedung BEI Jakarta, Senin (3/1/2011) pagi.
Karenanya Presiden meminta supaya peraturan disinkronkan agar pertumbuhan ekonomi berkeadilan dapat tercapai sesuai tema RKP 2011. Sehingga terjadi pemerataan melalui kebijakan dan aksi serta penerapan good governance.
Kepala Negara, mengklaim hampir semua sasaran tahun 2010 bisa tercapai. Pertumbuhan ekonomi mendekati 6 persen, inflasi menurun, investasi meningkat, nilai tukar relatif stabil, dan perkembangan pasar modal menggembirakan. “Sesungguhnya kita bisa mencapai sasaran-sasaran itu,” Presiden menegaskan.
Ditambahkan, substansi RKP dan APBN 2010 juga katanya harus mampu mewadahi pemulihan ekonnomi untuk tetap menjaga kesejahteraan rakyat dan meminimalisasi efek krisis global.
“Kalau ada dampak, jangan sampai kesejahteraan rakyat terganggu. Intinya, economic recovery dan kesejahteraan rakyat,” SBY menegaskan.
Presiden juga mengeaskan awal tahun ini adalah momen yang tepat untuk mengevaluasi capaian kinerjanya. Evaluasi itu untuk mengetahui mana yang tercapai mana yang belum tercapai, mana yang salah sasaran mana yang tepat sasaran. (friz)