JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Amblasnya Jl RE Martadinata (Si Manis Jembatan Ancol), Jakut kedua kalinya, menggegerkan. Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Rakyat menuntut agar jalanan segera dibangun.
Dari pengamatan Wartawan Citra Indonesia.Com, Jumat (18/2/2011) siang, sejumlah alat berat dikerahkan ke lokasi. Rehabilitasi jalan amblas itu diperkirakan menelan biaya Rp2 miliar.
Demikian juga pemasangan sheet pile, tengah dilakukan. Djojoko Murjanto, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU. Djoko menduga amblasnya jalanan disebabkan usianya sudah tua, sekitar 30 tahun.
“Jalan tersebut mengalami penurunan (amblas) sedalam 20 centimeter dengan panjang 10 meter. Selain itu, cuaca ekstrim membuat tanah semakin labil,” katanya.
Saat ini, sambung Djoko, jalan yang mengalami penurunan terpaksa ditutup untuk umum. Diperkirakan perbaikan jalan memakan biaya Rp2 miliar yang berasal dari pos Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan akan dikerjakan hingga sepanjang 100 M dari lokasi amblas.
Gubernur DKI Jakarta Fauzu Bowo sudah menduga Jl RE Martadinata akan amblas lagi.
“Saya sudah menduganya, dan saya sudah meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk membcirakan lebih lanjut hal ini dengan Kementerian PU. Keduanya masih melakukan pengecekab di lapangan saat ini,” jelasnya.
Menurutnya, saat ia melewati jalan itu beberapa waktu lalu sudah terlihat tanda-tanda Jl RE Martadinata akan amblas. Ini disebabkan penurunan permukaan tanah di Jakarta yang sudah tidak bisa dihindari, ekstraksi tanah terus terjadi.
Diduga ada lima penyebab penurunan permukaan tanah di Jakarta. Yakni, penyedotan air dalam tanah, proses alami, efek tekanan bangunan, tenaga tektonik, dan perubahan tanah yang disengaja oleh manusia.
“Perilaku-perilaku yang menyebabkan terjadinya penurunan tanah ini harus dihentikan, dan suplai air bersih untuk warga di Jakarta Utara harus ditingkatkan,” tandasnya.
Namun, tidak kalah pula pentingnya Pak Gubenur yang akrab dipanggil Foke ini, bila dilakukan perawatan dan pengawasan terhadap jalanan ditingkatkan.
Sejumlah warga di lokasi kejadian yang ditemui mengatakan: “Pak Gubernur tidak perlu repot dan mengadakan seminar segala, untuk mencari kambing hitam kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas di Jakarta,” Supardi warga setempat.
Yang jelas kata warga kondisi itu memperburuk Citra Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) sebegai tempat rekreasi yang juga salah satu dari 12 Destinasi Wisata Pesisir yang digagas Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono. (batari siregar)