KEPULAUAN SERIBU, CITRAINDONESIA.COM- Menekan jumlah penderita Tuberculosis (TBC), Suku Dinas Kesehatan Kepulauan 1000 genjot pembasmian penyakit menular di tengah masyarakatnya.
Hasilnya, hingga September 2010 sebanyak 22 orang pasien baru TBC dengan Basil Tahan Asam (BTA) positif ditemukan atau melebihi target yang hanya 21 pasien baru pertahun.
Hal itu berdasarkan Case Detection Rate (CDR) Provinsi DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu ditetapkan prevalensi Rate TB BTA positif sebesar 107 per 100 ribu penduduk dengan target CDR 90 persen.
Jadi, jika dihitung perjumlah penduduk, Kepulauan Seribu harus menemukan hanya 21 orang pasien baru TBC dengan BTA positif dalam 1 tahun.
“Sampai September 2010, CDR Kepulauan Seribu mencapai 104,8 persen. Ini melebihi target dan semoga sampai akhir tahun dapat mencapai antara 110-115 persen,” harap dr Safaruddin, Kepala Sudin Kesehatan Kepulauan Seribu , Senin (22/11/2011).
Menurut dia, TBC adalah penyakit menular yang disebabkan Kuman Mycobacterium Tuberculosis.
Ketika penderita TBC batuk, bersin, berbicara atau meludah, mereka memercikkan kuman TBC ke udara. Seseorang dapat terpapar dengan TBC hanya dengan menghirup sejumlah kecil kuman TBC.
“Penderita TBC dengan status TBC BTA positif dapat menularkan sekurang-kurangnya kepada 10-15 orang lain setiap tahunnya,” ungkapnya.
Sementara, Koordinator Program TBC Sudin Kesehatan Kepulauan Seribu, Mangali Harefa menambahkan, cakupan penemuan penderita TBC di Kepulauan Seribu meningkat.
Kondisi itu tercermin dari data Sudin Kesehatan Kepulauan Seribu. Hingga Pertengahan November 2010 ini, tercatat 73 orang di Kepulauan Seribu didiagnosa TBC dan 120 lainnya tercatat sebagai suspek (tersangka TB).
“Suspek atau tersangka TB adalah yang batuk-batuk kurang lebih dua minggu atau ada gejala-gejala klinis lainnya, namun belum tentu sebagai penderita TBC,” tandasnya. (batari siregar)