Surabaya (Citra Indonesia): Gubernur Jawa Timur Soekarwo akan menangkap spekulan atau siapapun yang berani menjual beras impor di wilayahnya.
Ditengarai, peredaran beras impor di wilayah itu menyusul terus melonjaknya harga beras lokal. Sehingga muncullah spekulan untuk mendistribusikan beras impor. Karena gubernur berang dan mengeluarkan ancaman tersebut.
Wilayah ini memang masih memiliki stok beras yang cukup banyak. Surplus sekitar 165 ribu ton dari total kebutuhan masyarakat. Karenanya, untuk mengantisipasi peredaran beras impor, Pemprop dan Polda Jawa Timur, mengadakan operasi pasar (OP), Jumat (10/12/2010) di Wilayah Jember.
“Jangan sampai beras impor dipasarkan di Jatim. Saya hanya mengizinkan beras impor dibongkar (transit) di Jatim, bukan untuk dijual. Kalau ada yang jual, saya tangkap,” tegas Soekarwo di sela-sela operasi pasar siang ini.
Karwo mengakui, mengizinkan kapal pengangkut beras impor berlabuh di Tanjung Perak. Namun izin itu hanya sebatas membongkar saja.
“Boleh dibongkar, tetapi tidak boleh didistribusikan di sini. Berasnya harus dibawa ke daerah lain seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) atau daerah Indonesia Timur lainnya,” ujarnya. (suhardi)