JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- TKI butuh perlindungan menyeluruh dari pemerintah. Mereka bukan HP hand phone!
“TKI tidak butuh HP. Mereka butuhperlindungan,” teriak sejumlah aktivis Migrant Care ketika berunjukrasa di depan Istana negara, Jumat (26/11/2010) pagi ini.
Kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan HP kepada TKI di luar negeri untuk meminimalisasi kasus- kasus yang membelit TKI tak tepat. Itu salah.
“Berikan jamina perlindungan menyeluruh dari A-Z. Lalu kalau mereka butuh perlindungan, apa hubungannnya dengan HP. Ini nggak nyambung,” teriak mereka lagi.
Hal- hal penting yang harus dilakukan pemerintah ke depan, kata mereka, adalah menyeleksi CTKI sejak pendaftaran, mulai dari kesehatan, keterampilan, bahasa, pengetahuan umum, budaya dan usia.
“Harus seselektif mungkin. Jangan ada lagi tipu- tipu. Umumnya dipalsukan, bahasa tidak bisa, pengetahuan rendah, tidak tahu budaya di negeri tujuan. Nah inilah salah satu akar permasalahan. Kemudian yang lulus persyaratan harus disertifikasi,” tukasnya.
Selain itu, aktivis Migrant Care juga meminta agar pemerintah stop pengiriman TKI ke negara yang belum membuat MoU bilateral dengan negara tujuan.
“Indonesia sebagai sending country (pengirim) harus membuat MoU dulu dengan negara tujuan sebagai receive country. Selama MoU tidak ada, maka selama itu pula penzoliman mendera TKI,” papar mereka. (adams)