JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Forum Komunikasi Asosiasi Industri Nasional (FKAIN) meminta Presiden SBY negosiasi dengan Presiden Turki untuk menuntaskan masalah hambatan perdagangan.
Permohonan itu disampaikan FKAIN demi rasa keadilan. Di mana Presiden Turki akan berkunjung ke Indonesia 5 April 2011.
“Kami minta keadilan. Makanya Presiden SBY harus membicakan itu secara tegas dengan Presiden Turki, sehingga selesai masalah hambatan perdagangan ke Turki,” kata anggota FKAIN Franky Sibarani, Direktur eksekutif Aptindo, Ratna Sari Loppies dan Ketua API Ade Sudrajat, Senin (4/4/2010) di Jakarta.
Ketegasan Presiden SBY membicarakan masalah hambatan perdagangan Indonesia ke Turki, dinilai FKAIN sangat penting dilakukan.
Pasalnya Turki merupakan negara yang paling banyak dan aktif mengenakan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) terhadap produk Indonesia yang kemudian menjadi hambatan perdagangan.
Saat ini Turki mengenakan 58 HS number produk Indonesia telah dikenakan penerapan BMAD dan safe guard di antaranya Polyehtylene Terepthalate, pipa dan komponen penghubung, Polyester synthetic staple, produk engsel dari logam dan komponen produk funitur, ban luar dan dalam untuk sepeda motor, alas kaki, korek api, Woven Fabrics dan sebagainya.
Untuk itu FKAIN memohon kepada Presiden Susilo Bambang Yudoyono berani membahas pemasalahan ini demi kelangsungan industri dalam negeri yang sehat dan berkeadilan sesuai program pemerintah pro job, pro poor dan pro growth.
Sementara itu, Ade Sudrajat, Ketua Api mengatakan Indonesia harus berani tegas, dan bertindak cepat bila cara- cara berdagang Turki merugikan.”Orang dia (Turki) berani kok. Kenapa kita tidak,” tegasnya. (iskandar)