Laos (Citra Indonesia): Para Menteri ASEAN prioritaskan pilar ke-3 ASEAN tahun 2011. Mewujudkan keseimbangan dan sinergi dari empat pilar tercakup dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN untuk dicapai tahun 2015.
Selain itu, ada dua isu penting dalam pilar ini yakni SME development (pengembangan Usaha Kecil Menengah/UKM) dan narrowing development gaps (NDG).
SME development dimaksudkan untuk memberi sokongan bagi pertumbuhan UKM di ASEAN dan mengoptimalkan peran UKM itu sendiri dalam perkembangan ekonomi ASEAN.
Sedangkan tujuan dari NDG adalah untuk memperkecil kesenjangan ekonomi di antara negara anggota ASEAN (ASEAN-6 vs CLMV).
Demikian hasil kesepakatan dicapai dalam pertemuan ASEAN Economic Ministers (AEM) Retreat ke-17 telah berlangsung di Ibukota Laos, Vientiane, 26- 27 Februari 2011.
Para Menteri lebih lanjut membahas beberapa program kerja yang perlu segera diimplementasikan. Program kerja di bidang SME yang dibicarakan antara lain: access to financing, mempromosikan “Top 1000 ASEAN SMEs Recognition†dan menyelenggarakan ASEAN SME Award 2011 pada Agustus 2011 di Indonesia.
Penyebaran informasi melalui National SME Portals;Â mendirikan SME Service Centers, dan memfinalisasi ASEAN White Paper and Statistics on SME.
Sedangkan upaya untuk memperkecil kesenjangan pembangunan perekonomian, para Menteri sepakat untuk mengembangkan program khusus di 5 (lima) area yaitu pertanian, investasi, transportasi, fasilitasi perdagangan, manfaat ASEAN+1 FTAs yang diharapkan dapat mendorong investasi dan perdagangan intra-ASEAN.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu juga mengundang pemimpin ASEAN secara aktif berpartisipasi dalam pertemuan Regional Entrepreunership Summit (RES) yang akan diselenggarakan pada bulan Juli 2011 di Bali.
Mari juga menekankan pentingnya kehadiran para pelaku UKM ASEAN dalam acara tersebut untuk dapat mengembangkan lebih lanjut program SME development.”Saya rasa sangat penting kehadiran pelaku usaha UKM untuk melanjutkan program SME development,” kata Mari, dikutif dari rilis Humas Kemendag, Senin (28/2/2011).
Para Menteri juga menyampaikan komitmennya meningkatkan dialog dengan sektor swasta dalam upaya menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi sektor swasta dalam memanfaatkan fasilitas perdagangan ASEAN.
Para Menteri juga bertukar pikiran tentang langkah-langkah yang harus dilakukan ASEAN dalam merespon dinamika perkembangan regional architecture di dunia sembari tetap menjaga kredibilitas dan sentralitas ASEAN dalam perkembangan kerjasama ASEAN dengan mitra dialog, terutama dengan mitra dialog dari ekonomi maju.
Dalam upaya meneguhkan komitmen ASEAN menuju AEC 2015 dan Pasca 2015Â di bawah kepemimpinan Indonesia pada tahun 2011.
Pertemuan sepakat melanjutkan pembahasan pada pertemuan AEM bulan Mei 2011 dalam rangkaian acara pertemuan KTT ASEAN ke-18 di Jakarta. (oloan siregar)