JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Harga beras di sejumlah pasar tradisional di tanah air masih bervariasi. Di Kabupaten Kulon Progo (DIY) naik sebesar Rp200- Rp400 per kilo gram.
Harga Beras medium berada pada level harga Rp7.700 hingga Rp7.800 per kilogram.
Menurut hasil analisis harga komoditi, Bappebti, kenaikan harga Beras ini dipicu oleh puncak musim kemarau dan gagal panen di beberapa pusat penghasil Beras seperti Klaten, Dlanggu, Cilacap, Jawa Tengan dan beberapa kabupaten di Jawa Timur.
Sementara itu, harga kebutuhan pokok khususnya Beras lokal kualitas sedang di sejumlah pasar tradisional di Kota Palembang, sebesar Rp7.600 perkilogram, turun dibandingkan sebelumnya yang mencapai Rp7.800.
Turunnya harga Beras lokal tersebut karena stok barang tersedia di pedagang cukup banyak, menyusul para petani di daerah sentra produksi di Sumsel sudah mulai panen.
Sementara itu diprediksi pada November-Desember 2011 akan terjadi defisit pasokan Beras karena beberapa wilayah sentra produksi padi mengalami gagal panen akibat pengaruh cuaca.
Oleh karena itu pemerintah menjadwalkan Beras impor sebesar 800.000 ton yang akan datang hingga akhir tahun. Beras yang bakal langsung masuk gudang milik Badan Urusan Logistik (Bulog) itu ditujukan sebagai langkah antisipasi kenaikan harga.
Untuk meredam kenaikan harga Beras, pemerintah akan menggunakan instrumen penggelontoran Beras miskin (raskin) dan operasi pasar. Instrumen stabilisasi harga itu untuk mencegah agar Beras tidak naik melebihi 5% dari periode sebelumnya.
Berdasarkan harga rata- rata beras nasional yang dirilis Kemendag, per Agustus 2011 naik dari Rp9.296/kg (Juli 2011) menjadi Rp9.504/kg, demikian pula untuk Beras termurah naik dari Rp7.429/kg menjadi Rp7.588/kg, Agustus 2011.
Periode September 2011, Beras Umum dan Beras Termurah mengalami kenaikan masing-masing 0,33% dan 0,31% dibanding harga rata-rata Agustus 2011 menjadi Rp9.535/kg dan Rp7.614/kg. (linda)