Mesir (Citra Indonesia): Pemerintah Amerika Serikat mengirim pesawat ke Mesir untuk memulangkan ribuan warga negara mereka.Pemulangan terkait kian panasnya suhu politik menentang anti pemerintah.
Pejabat di Kementerian Luar Negeri AS, Janice Jacobs, mengatakan pesawat-pesawat sewaan ini akan meninggalkan Kairo hari Senin (31/1/2011).
“Pemulangan warga akan dimulai Senin dan akan terus dilakukan sampai semua warga AS yang tidak bisa memakai pesawat komersial bisa meninggalkan Mesir,” kata Jacobs, seperti dikutip kantor berita Reuters.
Cina, Jepang, dan Australia juga mengambil langkah serupa di tengah laporan bahwa ratusan warga asing terlantar di bandar udara internasional Kairo.
Seorang pejabat di kedutaan Cina di Kairo kepada Reuters mengatakan ada sekitar 500 warga Cina yang berada di bandara Kairo ingin pulang ke kampungnya.
Departemen Luar Negeri Jepang mengatakan pesawat carter yang mereka kirim akan membawa 500 warga Jepang dari Kairo ke Roma.
Jumlah warga Jepang yang akan diungsikan belum jelas meski kantor berita Kyodo menyebutkan 335 warga Jepang telah meninggalkan Kairo pada Minggu (30/1/2011) malam.
Yunani mengatakan dua pesawat militer disiapkan untuk memulangkan warga mereka dari Mesir.
Sejumlah negara meminta warga untuk tidak bepergian ke Mesir, meski sejauh ini kawasan wisata utama di Laut Merah tidak terpengaruh oleh unjuk rasa besar-besaran.
Indonesia, sebelumnya Kementeria Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan 6.100 WNI di Mesir belum akan dievakuasi.
“Belum, belum ada (rencana evakuasi),†kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Jakarta, Mingu (30/1/2011), sepulang dari Swiss dan India bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (rosalinda)