MADINA, CITRAINDONESIA.COM- Ratusan warga Desa Tangga Bosi II Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) blokir jalan menuju PT. Sorik Mas Mining (PTSMM).
Pasalnya perusaahaan tersebut berdiri di atas tanah ulayat warga setempat. Sebelumnya, Sabtu (13/11/2011) juga menduduki badan jalan sebagai bukti penolakan mereka terhadap PT SMM yang beroperasi di perbukitan Tor Sihayo Kecamatan Siabu.
Pemblokiran jalan tersebut untuk menghadang mobil pengangkut barang-barang PTSMM menyebabkan 2 mobil barang milik perusahaan tidak bisa lewat, sehingga mobil tersebut kembali putar arah ke Panyabungan.
Konfirmasi wartawan Citra Indonesia.com, Azwar Nasution, kepada sejumlah masyarakat mengatakan tindakan tersebut dilakukan untuk menggugah hati Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kabupaten Madina melarang beroperasinya PTSMM di Perbukitan Tor Sihayo. Sebab masyarakat menghawatirkan akan terjadi banjir bandang lima tahun kedepan.
Plt. Kepala Desa Tangga Bosi II Andi Maulana ketika dijumpai mengatakan, tindakan pemblokiran jalan terhadap mobil milik PTSMM adalah spontanitas saja dan tanpa ada perencanaan terlebih dahulu.
“Pemblokiran jalan menuju PTSMM tidak direncanakan terlebih dahulu. Ini bukti nyata bahwa masyarakat memang betul-betul menolak beroperasinya PTSMM di tanah ulayat masyarakat Tangga Bosi II ,†tegasnya.
Memang sejak semula masyarakat Desa Tangga Bosi II ini telah menolak keberadaan PTSMM masuk ke wilayah perbukitan Tor Sihayo ini.
“ Berdasarkan hasil musyawarah masyarakat beberapa waktu yang lalu bahwa kita telah membentuk tim 9, sebagai penyambung lidah masyarakat Tangga Bosi II, menolak keberadaan PTSMM,†jelas Andi Maulana.
Di sisi lain Baginda Martua, Ketua Tim 9 mengatakan, tim beranggotakan 9 orang adalah perwakilan masyarakat Tangga Bosi II. Tim ini dipercaya mewakili aspirasi masyarakat kepada perusahaan.
“Tindakan pada hari ini merupakan spontanitas saja dilakukan masyarakat. Saya sendiri terkejut dengan spontanitas masyarakat ini untuk memblokir jalan ke lokasi PTSMM. Ini bukti penolakan masyarakat. Dan tidak ditunggangi pihak manapun,†katanya.
Tim 9 telah melayangkan surat ke manajemen PTSMM serta Pemerintah Kabupaten Madina agar duduk bersama mengadakan MoU antara masyarakat dengan Perusahaan.
“Ini aspirasi masyarakat. Kita hanya penyambung lidah saja. Yang jelas kita akan memperjuangkan aspirasi masyarakat,†tegas Baginda Martua. (azwarnas)